Sekumpulan Doa – Banyak hikmah sejarah Sa’i dalam umroh maupun haji yang di laksanakan tiap tahun waktu haji dan sesuai keinginan jika umroh dilaksanakan, yang jelas tetap mengikuti kaidah yang telah ditetapkan Hukum Umroh, Syarat, Rukun, Wajib Umroh Lengkap. Silahkan di ulas dan dipahami.
kembali ke fokus bacaan, yakni makna Sai. Sa'i adalah berjalan dari bukit shafa ke bukit marwah, dan sebaliknya sebanyak 7 kali perjalanan yang dimulai dari bukit shafa dan berakhir dibukit marwah. jadi harus baca Tips Persiapan sebelum menjalankan Ibadah Umroh.
Proses Melaksanakan Sa’i
Pada mulanya, hendaknya sa’I dimulai dengan langkah-langkah biasa, sampai dekat dengan tanda pertama berwarna hijau, kira-kira sejauh enam hasta. Dari tempat itu, hendaknya jamaah haji mempercepat langkah atau berlari-lari kecil sehingga sampai di tanda hijau yang kedua, kemudian dari sana berjalan kembali dengan langkah-langkah biasa.
Apabila telah sampai di bukit Marwah, hendaknya menaiki bukit Marwah seperti yang dilakukan ketika di bukit Safa. Setelah itu menghadap ke arah Shafa dan berdoa seperti sebelumnya. Dengan demikian, jamaah haji telah selesai melakukan satu kali lintasan sa’i. jika telah kembali lagi ke bukit Shafa, maka dihitung dua kali. Begitulah selanjutnya sampai tujuh kali lintasan.
Dengan selesainya tujuh kali lintasan itu, maka jamaah haji telah menyelesaikan dua hal, yakni thawaf qudum dan sa’i.
Jika jamaah haji memulai sa’inya dari Marwah, sa’i dianggap sah akan tetapi harus menambah satu perjalanan lagi sehingga berakhir di Marwah. Bagi jamaah haji yang sakit boleh menggunakan kursi roda.
Adapun persyaratan bersuci dari hadats besar maupun kecil ketika mengerjakan sa’I, hukumnya mustahab (dianjurkan) dan bukan wajib seperti dalam mengerjakan thawaf.
Bacaan Lain: Cara Memakai Pakaian Ihram bagi Perempuan dan laki-laki
Hikmah Sa’i
Ritual sa’I ini merupakan napak tilas dari upaya yang dilakukan Hajar untuk mencarikan air bagi putranya Ismail yang kehausan. Hikmah yang dapat diambil dari pelaksanaan sa’I ini diantaranya, bolak-baliknya jamaah haji antara bukit Shafa dan Marwah di halaman Ka’bah, menyerupai perbuatan seorang hamba yang berjalan pulang pergi secara berulang-ulang di halaman rumah sang Raja. Hal itu dilakukannya demi menunjukkan kesetiaannya dalam berkhidmat, seraya mengharap agar dirinya memperoleh perhatian yang disertai kasih sayang.
Syarat - Syarat Sa'i
- didahului dengan tawaf ifadah
- menyempurnakan hitungan sampai tujuh kali
- dilakukan di tempat sa'i
- tertib
Waktu Sa'i
Waktu Sa'i adalah setelah melaksanakan tawaf ifadah atau tawaf umrah. Bagi yang melaksanakan haji ifrad atau haji qiran setelah tawaf qudum boleh melaksanakan sa'i, sehingga ketika melaksanakan tawaf ifadah tidak perlu mengerjakan s'ai lagi.
Sunah - Sunah Sa'i
- Zikir dan berdo'a saat dibukit Shafa dan Marwah dan saat perjalanan Sa'i
- Menutup aurat dan suci dari hadas dan najis
- Melakukan sa'i di tempat sa'i dengan lari kecil agak kencang terutama diantara taing yang ada tanda lampu hijau sambil melihat kearah Ka'bah dan emlambaikan tangan kecuali wanita maka cukup berjalan biasa
- Usahakan sa'i di saat agak sepi
- Tidak memakai kendaraan kecuali ada uzur
Tata Cara Pelaksanaan Sa'i
- Berjalan menuju bukit shafa
- sampai dibukit shafa mengahdap arah Ka'bah sambil membaca takbir dan tahlil
- berjalan kebukit marwah dengan berzikir dan berdo'a dilaksanakan setiap perjalanan
- Di mas'a (tempat sa'i) terdapat ua pilar berwarna hijau, ketika sampai disana dianjurkan bagi laki - laki untuk lari - lari kecil, sedangkan perempuan untuk mempercepat jalannya
- Ketika mendekati bukit Marwah, membaca do'a seperti yang terdapat dalam Q.S Al Baqarah : 158
- Ketika sampai dibukit marwah, menghadap kearah Ka'bah kemudian membaca takbir dan tahlil sebagaimana yang dilakukan di bukit shafa.
- Demikian ulasan, sejarah, dan syarat sunnah sa’i dalam prosesi ibadah umroh maupun haji yang harus di lakukan untuk yang sudha mampu dan bisa diwakilkan jika kondisi fisik sudah tidak memungkinkan.