Doa Waisak adalah doa yang dipanjatkan pada hari perayaan Waisak, yang merupakan hari suci bagi umat Buddha.
Doa ini biasanya berisi harapan untuk kebahagiaan dan kedamaian bagi semua makhluk hidup. Adapun anjuran saat Waisak diantaranya Mengamalkan Lima Sila Buddha, Mengenakan pakaian putih sebagai bentuk penghormatan, Menyalakan lilin dan melepas lampion, Memandikan patung Buddha, Melakukan kegiatan bakti sosial dan Berdoa dan merenung dengan tenang.
Selain itu, doa juga dapat berisi refleksi diri dan pengingat untuk terus berbuat baik.
Berikut beberapa contoh doa Waisak yang bisa dipanjatkan:
· Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta: Ini adalah doa yang paling umum dalam perayaan Waisak, yang artinya "Semoga semua makhluk hidup berbahagia".
· Semoga kedamaian selalu menyertai kita semua: Doa ini menekankan harapan akan kedamaian batin dan kedamaian di dunia.
· Semoga kita selalu berbuat baik dan bermanfaat bagi sesama: Doa ini mengingatkan tentang pentingnya tindakan baik dan kasih sayang.
· Semoga kita bisa terus belajar dan mengamalkan ajaran Buddha: Doa ini menekankan pentingnya pembelajaran dan penerapan ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-hari.
· Semoga kita bisa bebas dari segala penderitaan dan dapat mencapai kebahagiaan sejati: Doa ini merupakan harapan untuk mencapai kebahagiaan sejati dan bebas dari penderitaan.
· Semoga cahaya kebijaksanaan dan kedamaian menerangi dunia: Doa ini memohon agar dunia dipenuhi dengan cahaya kebijaksanaan dan kedamaian.
Selain doa-doa di atas, Anda juga bisa memanjatkan doa yang lebih personal sesuai dengan kebutuhan dan keinginan Anda. Yang terpenting adalah doa yang dipanjatkan dengan tulus dan penuh rasa syukur.
Saat merayakan Waisak, terdapat beberapa hal yang sebaiknya dihindari, termasuk tidak membawa makanan dan minuman di area lampion, memanjat pagar pembatas, merokok, membawa senjata tajam atau obat-obatan terlarang, menerbangkan drone tanpa izin, memasuki area lampion tanpa tiket, dan menggunakan payung di area Waisak dan lampion. Selain itu, umat Buddha juga dianjurkan untuk menghindari kegiatan negatif dan merugikan.
Tujuan berdoa atau ritual dalam agama Buddha bukan untuk meminta atau memohon sesuatu, melainkan untuk mengembangkan batin dan spiritual, meningkatkan rasa syukur, dan mengamalkan ajaran Buddha.
Berdoa dalam agama Buddha adalah bentuk pengingat dan merenungkan ajaran Buddha, serta meningkatkan kualitas batin agar lebih tenang dan damai.
